skip to main | skip to sidebar

RimaRimeeRimoOl

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Archives
  • Contact Us

Rabu, 16 Mei 2012

Asal mula Desa Ngepreh (cerita rakyat rima)

Diposting oleh arima melia sari di 08.58 Label: (Bahasa indonesia), Cerita Rakyat
  

Asal-usul suatu daerah terkadang menjadi suatu daya tarik tersendiri pada sebuah tempat. Apalagi jika asal-usul suatu desa, atau asal mula nama suatu desa atau dusun. Disini saya mencoba menghadirkan hasil cerita rakyat saya yang bertemakan tentang asal mula nama sebuah desa. Desa ini bernama desa Ngepreh. mengapa saya mengambil cerita ini? sebab desa ini yang sudah banyak memberikan kenangan-kenangan yang tidak dapat saya lupakan, hingga tua nanti. Semoga dengan saya mengahadirkan cerita ini, dapat memberikan informasi dan membantu orangtua dalam mendidik anaknya, serta memberikan tauladan kepada anak agar selalu berbakti kepada orang tuanya. 
SELAMAT MEMBACA ^_^




ASAL MULA NAMA DESA NGEPREH
Dahulu kala di masa kerajaan mataram jawa, ada seorang tumenggung bernama Tumenggung Sahid. Tumenggung ini sangat terkenal dengan kedikdayaanya. Tak hanya terkenal dengan kedikdayaannya. Namun, juga kekayaan keluarganya yang tiada tara banyaknya. Semua saudara tumenggung, termasuk beliau sendiri kaya raya. Beliau adalah keturunan ke 8, dari 12 bersaudara. Maka tak hayal banyak para tumenggung lain iri dengan kekayaan keluarga Tumenggung Sahid. Sehinggga banyak sekali tumenggung lain yang berlomba-lomba untuk mendapatkan harta warisan milik keluarga tumenggung. Dengan cara menikahkan anak mereka, dengan salah putri Tumenggung Sahid.
Walaupun beliau adalah orang yang berkecukupan, beliau tidak pernah lupa membantu rakyat-rakyatnya yang kesusahan. Tak hanya dermawan, tumenggung juga memiliki sifat arif, tegas dan bijaksana. Ia memimpin rakyat dengan adil. Sehingga daerah kepemimpinannya tumenggung selalu aman dari para perampok jahat, atau tindak kriminal lainnya. Tak heran banyak rakyat yang segan dengan sifat arif, kebijaksanaan dan kedermawaan sang tumenggung.
Tumenggung memiliki dua orang anak bernama Raden Bagus dan Roso Wulan. Ketika kedua orang anaknya itu telah menginjak dewasa. Tumenggung sahid memanggil mereka berdua. Kepada anak laki-lakinya, tumenggung sahid berkata, “ bagus, kau sekarang sudah dewasa nak, ayahmu telah tua. Kaulah yang harus menggantikan kedudukan ayahmu menjadi tumenggung, bila ayah sudah tidak mampu melaksanakanya.”
Raden Bagus mendengarkan kata-kata ayahnya dengan cermat. Dia duduk bersila dihadapan ayahnya. Kepalanya menunduk menandakan hormat kepada ayahnya. “ untuk itu, aku dan ibumu mengharapkan agar engkau segera beristri, bagus. Kawinlah, sebelum engkau menggantikan kedudukanku menjadi tumenggung. Katakanlah, gadis mana yang cocok dengan pilihanmu. Nanti akulah yang akan melamarkannya untukmu.”
Mendengarkan kata-kata ayahnya itu, merenunglah Raden Bagus. Sebenarnya dia belum memiliki rencana untuk  beristeri. Di dalam hati dia menolak permintaan ayahnya untuk beristeri. Tetapi, akan menolaknya secara terus terang, dia tidak memiliki keberanian. Khawatir akan membuat sedih hati ayah dan ibunya. Beberapa saat lamanya Raden Bagus diam saja, dalam kebimbangan.
“Mengapa engkau diam saja, bagus?” kata tumenggung sahid. “apakah kau menolak permintaanku?.”
“ Ampun Ayahanda,” kata Raden Bagus dengan hormatnya. “ sama sekali saya tidak bermaksud menolak perintah Ayahanda.”
“ Tetapi, mengapa engkau diam saja? ” kata tumenggung. “ mengapa engkau tidak segera menjawab?.”
“ Ampun Ayahanda,” kata Raden Bagus. “ soal isteri, hamba tak dapat melaksanakannya segera.”
“Jadi engkau menolak perintah ayahmu!” Tumenggung sahid membentak.
“ Bukan begitu, Ayahanda,” kata Raden Bagus. “ sampai saat ini hamba masih dala taraf menimbang-nimbang, gadis mana yang cocok untuk menjadi menantu Ayahanda.”
“ Baiklah kalau begitu.” Kata tumenggung sahid. “ pertimbangkanlah masak-masak, dan hati-hatilah kau memilih calon jodohmu.”
Sesudah itu Raden Bagus lalu diperkenankan mundur dari hadapan sang tumenggung. Selanjutnya, kepada anak perempuannya, yaitu Roso Wulan. Tumenggung bagus juga meminta agar segera mempersiapka diri untuk menerima lamaran orang lain. Roso Wulantanpa membantah menyanggupi suruhan ayahnya, lalu minta diri mundur dari hadapan Ayahandanya.
Malam harinya, Raden Bagus senantiasa gelisah. Sampai larut malam dia tak dapat tidur. Sedih hatinya, mengingat permintaan ayahnya untuk segera beristeri. Padahal sama sekali belum punya niat untuk itu.
“Aku harus pergi dari sini, untuk menhindari paksaan ayah,” begitu pikir Raden Bagus. Dengan tekad demikian, maka pada waktu larut malam. Ketika seisi ketemanggungan sedan terlelap beristirahat (tidur). Diam-diam Raden Bagus keluar dari kamarnya, lalu pergi.
Pagi harinya, Roso Wulan mengetahui bahwa kakaknya tidak ada di kamarnya. Dia khawatir, jangan-jangan kakaknya minggat. Dengan harp-harap cemas, Roso Wulanmencari kakaknya ke mana-mana. Setelah tidak berhasil menemukannya meski sudah mencarinya ke berbagai tempat, maka yakinlah Roso Wulan, bahwa kakaknya telah meninggalkan ketemanggungan. Dia mengetahui alasannya mengapa sang kakak pergi, tidak lain ialah agar terhindar dari paksaan Ayahandanya untuk beristeri.
“Mengapa dia tidak mengajak aku,” kata Roso Wulandalam hati.
“ Aku juga bermaksud pergi dari sini, supaya terhindar dari paksaan ayah untuk segera bersuami.” Kemudian Roso Wulanmasuk kamarnya untuk menyiapkan pakaian. Setelah itu ia pergi menyusul kakaknya.
Malam harinya, barulah orang-orang seisi ketemanggungan mengetahui bahwa Raden Bagus dan Roso Wulanpergi tanpa sepengetahuan orang tuanya. Mendengar laporan bahwa kedua anaknya pergi, terkejutlah tumenggung sahid. Cepat-cepat ia menyebar bawahannya ke berbagai tempat. Namun, tidak berhasil menemukan Raden Bagus dan Roso Wulan. Berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun dilakukan pelacakan, tetapi usaha untuk menemukan kedua orang anak tumenggung sahid itu tidak menemukan hasil.
Bertahun-tahun Raden Bagus menggembara, menghadapi berbagai macam cobaan. Suatu ketika ia bertemu seorang ulama yang mashur di sebuah desa terpencil. Ulama itu bernama Syeh Abdul Ghofar. Raden Bagus sangat menyegani ulama ini. Kemudian Raden Bagus berguru dengan beliau dan tinggal disebuah pendopo miliki Syeh Abdul Ghofar.
Adapun Roso Wulan, di dalam perngembaraannya mencari kakaknya. Setelah, bertahun-tahun tidak berhasil menemukan kakaknya itu. akhirnya dia putus asa. Saat itu Roso Wulanberada di sebuah hutan belatara. Dia kemudian singgah di salah satu pohon di sana. Semua perbekalan Roso Wulantelah habis. Saat itu ia merasa sangat haus. Kemudian ia mencari sumber mata air di hutan tersebut. Setelah lama mencari, akhirnya ia menemukan sumber mata air yang berada tepat di tengah-tengah hutan itu. Ketika, Roso Wulan akan mengambil air. Ia terheran-heran dengan seuah pohon yang sangat besar. Pohon itu adalah pohon preh raksasa.  Tak tahu seperti mendapat wangsit dari seseorang, ia kemudian mendekati pohon preh raksasa itu. Kemudian, ia bertapa disitu dan berharap suatu saat nanti akan bertemu kakaknya.

Suatu malam Raden Bagus bermimpi tentang Ayahandanya. Di dalam mimpinya itu ia melihat ayahnya sedang sakit keras. Sehingga daerah kepemimpinan Ayahandannya menjadi daerah yang kacau dan terbengkalai. Seketika itu juga ia terbangun dari tidurnya. Keesokan harinya, ia bercerita kepada gurunya tentang mimpi yang dialaminya tadi malam. Tak lama kemudian datang seorang punggawa yang berlari menghampiri syeh dan Raden Bagus.
“ Ada apa punggawa? ” tanya Syeh Abdul Ghofar.
“ Iya, kenapa kau begitu tergesa-gesa sepertinya? ” sela Raden Bagus.
“ Maafkan saya tuan, ada yang mencari Raden Bagus di depan pendopo ” kata punggawa dengan nafas terengah-engah.
“ Siapa yang mencariku? ”  kata Raden Bagus penasaran.
“ Tidak tahu saya den?. Beliau hanya mengatakan ingin bertemu dengan tuan. Kelihatannya seperti pengawal keraton,” kata punggawa itu lagi.
Segera Raden Bagus menuju ke pendopo dan menemui orang yang dimaksud tadi. Sampai di pendopo Raden Bagus sangat terkejut ternyata prajurit yang di maksud punggawa itu adalah sepupunya sendiri yaitu raden  mas priyo. Raden Bagus kemudian bertanya, “bagaimana engkau bisa menemukanku disini?.” Namun, Raden Mas Priyo tidak menjelaskan secara detail. Ia hanya mengatakan bahwa Ayahanda Raden Bagus sakit keras dan meminta agar Raden Bagus kembali ke ketemanggungan. Seketika itu juga Raden Bagus menjadi lemas. Beliau ingat dengan mimpinya semalam. Ia merasa sangat bersalah terlah berbuat seperti itu kepada ayahnya sendiri. Di situ Raden Mas Priyo juga mengatakan juga kepada Raden Bagus,  jika Roso Wulan adiknya ikut minggat dari ketemanggung menyusul Raden Bagus dan sampai sekarang masih belum dapat menemukan Roso Wulan. Seketika itu Raden Bagus terkejut bukan main.
Kemudian Raden Mas Priyo memberikan sepucuk surat kepada Raden Bagus. Kemudian Raden Bagus bertanya, “ surat apa ini adikku?.”
Raden priyo menjawab, “ ini adalah surat dari tabib yang mengobati Ayahanda kakanda, dan inilah alasan saya mencari kakanda sampai kesini.” Lalu Raden Mas Priyo memberikan surat itu, kepada Raden Bagus. Tanpa pikir  panjang lagi Raden Bagus kemudian membuka dan membaca isi surat tersebut.
didalam surat itu tertulis bahwa Ayahanda Raden Bagus sakit keras, dan sakit yang diderita tumenggung sahid sangat sukar disembuhkan. Tabib itu mengatakan bahwa sakit yang diderita ayahhanda Raden Bagus,adalah penyakit kiriman oleh seseorang yang tidak suka dengan keluarga Raden Bagus. Tabib juga menambahkan bahwa obat penawar sakit tumenggung sahid adalah buah dari pohon preh raksasa. Padahal pohon preh sangat langka ditemukan. Satu-satunya pohon preh hanya berda di sebuah hutan yang bernama Hutan Grawangi.
Setelah membaca isi surat tersebut, Raden Bagus terdiam sejenak. Pikirannya melayang-layang memikirkan keadaan Ayahandanya. Setelah beberapa saat terdiam, Raden Bagus kemudian mengajak Raden Mas Priyo menemui Syeh Abdul Ghofar dan menceritakan apa yang terlah terjadi pada tumenggung sahid.
Setelah beberapa lama berbincang-bincang. Raden Bagus dan Raden Mas Priyo, kemudian mohon pamit untuk mencari obat penawar tersebut. Tak lupa, Raden Bagus juga berterima kasih kepada Syeh Abdul Ghofar yang telah banyak membantu dia, serta telah mengijinkan dia tinggal bersamanya.
Setelah berhari-hari, berbulan-bulan mencari hutan di pelosok hutan Grawangi. Akhirnya mereka menemukan hutan preh tersebut. hutan preh itu ternyata terletak di tengah-tengah hutan. Tanpa pikir panjang mereka mencari buah preh yang dimaksud. Namun, hampir  berminggu-minggu mereka di sana namun belum menemukan satu pun buah preh. Walau begitu Raden Bagus tetap mencari tanpa rasa lelah. Ia kan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan buah preh yang digunakan untuk obat ayahnya.
Pada suatu siang, Raden Bagus merasa letih setelah seharian mencari pohon preh. Saat akan istirahat sejenak di sebuah pohon. Tiba-tiba ia menemukan mata air yang jernih sekali, segera ia mengambil air itu dan meminumnya. Setelah puas meminum air tersebut, Raden Bagus dikejutkan dengan seorang perempuan yang duduk di sebuah pohon besar. Raden Bagus berpikir perempuan itu sedang bertapa. Karena penasaran Raden Bagus mendekati perempuan itu. Sampai di depan perempuan tersebut, alangkah terkejutnya beliau. Ternyata perempuan itu adalah Roso Wulan, adik kandungnya. Raden Bagus kemudian membangunkan Roso Wulan dari pertapaannya. Saat Roso Wulan membuka mata, alangkah terkejut dan senang bukan main hatinya bisa bertemu dengan kakaknya kembali. Roso Wulan kemudian memeluk Raden Bagus sangat erat. Ia merasa sudah lama sekali tidak bertemu dengan kakaknya itu. bgitu juga dengan Raden Bagus ia juga memeluk erat adik kesayangannya itu.
Setelah berbincang-bincang sejenak. Roso Wulan lalu bertanya “Hal apa yang sampai membawa kakanda sampai kesini, apakah ada sesuatu hal yang terjadi?”.
“Ceritanya panjang adikku,”Kata Raden Bagus.
“Intinya aku di sini ingin mencari buah pohon preh, yang digunakan sebagai obat penawar Ayahanda,” katanya lanjut.
“Apa? obat penawar Ayahanda? ada apa dengan Ayahanda kakanda?” dengan muka cemas bercampur sedih.
“Iya, Ayahanda sakit keras adikku. Beliau hanya dapat disembuhkan dengan buah pohon preh itu, dan inilah alasan aku sampai ke hutan ini. ” kata Raden Bagus menjelaskan.
Saat itu juga, Roso Wulan terkejut mendengar cerita kakaknya tersebut. ia merasa sangat bersalah sebab telah meninggalkan orangtuanya hanya karna tidak mau cepat-cepat menikah.
“Aku bingung sekarang di mana lagi aku harus mencari buah pohon preh tersebut?”.
“Aku sudah mencari semua pohon di sini, tapi tidak ada satupun pohon preh, apa lagi buah pohon preh.” Kata Raden Bagus mulai merasa putus asa.
Roso Wulan baru teringat bahwa ada satu pohon preh raksasa yang ada buahnya. Kemudian Roso Wulan mengajak Raden Bagus menuju ke tempat pohon preh raksasa tersebut. Alangkah senangnya Raden Bagus ketika melihat pohon raksasa itu, dan ada buahnya.
Sesampainya di tempat pohon preh raksasa tersebut. tanpa pikir panjang lagi Raden Bagus kemudian langsung mengambil buah pohon preh itu, yang kemudian iya masukkan kesebuah kantong berwarna hitam. Setelah itu Raden Bagus mengajak Roso Wulan menuju ke tempat singgah sementara Raden Mas Priyo dan Raden Bagus. sampai disana Raden Mas Priyo agak terkejut melihat Roso Wulan. Namun ia ikut bahagia sebab kedua saudara kandungnya sudah bersatu kembali. Saat itu juga mereka bertiga kembali ketemanggungan.
Sesampainya di ketemanggungan Raden Bagus dan Roso Wulan lalu meminta maaf kepada kedua orang tua mereka, terutama Ayahandanya. Namun keadaan ayah mereka sangat memprihatinkan. Tak lama datang tabib yang membantu menyembuhkan tumenggung sahid. Kemudian tabib itu meminta buah preh ke Raden Bagus. Tanpa pikir panjang, Raden Bagus kemudian memberikan buah preh yang terdapat di kantong hitam tadi. Setelah tabib tersebut mendapatkan buah preh itu. Buah itu kemudian beliau oleh menjadi ramuan obat, lalu di minumkannya ramuan obat itu pada tumenggung sahid. Seketika itu juga tumenggung sahis sembuh. Raden Bagus dan Roso Wulan sangat senang ayahnya dapat sehat kembali, seperti sedia kala. Pada saat itu juga, di hadapan kedua orangtuanya, Raden Bagus dan Roso Wulan berjanji tidak akan meninggalkan orangtua mereka lagi. Serta tidak akan lagi, membantah perintah Ayahandanya.
Beberapa bulan kemudian Raden Bagus menikah dengan seorang gadis, yaitu putri dari tumenggung patah kanginan. Nyi Kembar Dini namanya, dan mereka hidup dengan bahagia di sebuah wilayah yang dulu menjadi tempat Raden Bagus mencari buah pohon preh. Disana Raden Bagus dan Nyi Kembar Dini mendirikan ketemanggungan. Raden Bagus menjadi tumenggung di daerah barunya tersebut dan mendapatkan gelar Tumenggung Bagus Satriyo. Saat itu juga daerah itu beliau namai pedukuhan Ngepreh, yang diambil dari nama pohon preh itu sendiri. Merekapun hidup bahagia selamanya.
selesai

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Hello Rima....
I wanna ask you about our task to make hortatory exposition, what is the title please? Please use Acc:1 to make it clear like in our blog in smasedayu.blogspot.com
Thank you.......

13 Agustus 2012 pukul 07.15

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Labels

  • (Bahasa indonesia) (1)
  • (Hemodialisis) (1)
  • (makanan berbahaya di Asia ) (1)
  • Cerita Berbingkai Imaa ^^ (1)
  • Cerita Rakyat (1)
  • Favorites Song 2 Ailee(에일리) _ Heaven (1)
  • Favorites Songs (Ailee(에일리) _ I will show you(보여줄게) (1)
  • Imaa ^^ (1)
  • Kesehatan (3)
  • Kesehatan ( Mengulas Si Bulat Kentang ) (1)
  • My Hortatory Exposition (1)
  • psikologi umum (3)
  • Resensi Novel Imaa ^^ (1)

Blog Archive

  • ►  2015 (3)
    • ►  April (3)
  • ►  2013 (2)
    • ►  Juli (2)
  • ▼  2012 (12)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ▼  Mei (1)
      • Asal mula Desa Ngepreh (cerita rakyat rima)

Followers

Pages

  • Beranda
Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

  • Hemodialisis (Cuci Darah)
  • Resensi Novel Imaa ^^
  • discussion text
  • My Hortatory Exposition Task (Arima Melia Sari)
  • Kesehatan ( Mengulas Si Bulat Kentang )
  • Cerita Berbingkai Imaa ^^
  • Makanan Mematikan Di Asia
  • Asal mula Desa Ngepreh (cerita rakyat rima)
  • Manfaat Buah Kelengkeng ^^
  • Adversity Quotient

About Me

Foto Saya
arima melia sari
PG PAUD FIP UNY YOGYAKARTA \\ LOVE ART \\ LOVE MUSIC\\ LOVE DANCE
Lihat profil lengkapku

Categories

  • (Bahasa indonesia) (1)
  • (Hemodialisis) (1)
  • (makanan berbahaya di Asia ) (1)
  • Cerita Berbingkai Imaa ^^ (1)
  • Cerita Rakyat (1)
  • Favorites Song 2 Ailee(에일리) _ Heaven (1)
  • Favorites Songs (Ailee(에일리) _ I will show you(보여줄게) (1)
  • Imaa ^^ (1)
  • Kesehatan (3)
  • Kesehatan ( Mengulas Si Bulat Kentang ) (1)
  • My Hortatory Exposition (1)
  • psikologi umum (3)
  • Resensi Novel Imaa ^^ (1)

About

Free-Widget-Animasi

Blog Archive

  • ►  2015 (3)
    • ►  April (3)
  • ►  2013 (2)
    • ►  Juli (2)
  • ▼  2012 (12)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ▼  Mei (1)
      • Asal mula Desa Ngepreh (cerita rakyat rima)

Cari Blog Ini

 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com