POST-POWER SYNDROME
Post-power
syndrome adalah suatu gejala yang terjadi dimana si penderita tenggelam
dan hidup di dalam bayang-bayang kehebatan, keberhasilan masa lalunya sehingga
cenderung sulit menerima keadaan yang terjadi sekarang.
Post-power syndrome adalah
gejala yang terjadi dimana penderita hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa
lalunya (karirnya, kecantikannya, ketampanannya, kecerdasannya, atau hal yang
lain), dan seakan-akan tidak bisa memandang realita yang ada saat ini. Seperti
yang terjadi pada kebanyakan orang pada usia mendekati pensiun. Selalu ingin
mengungkapkan betapa begitu bangga akan masa lalunya yang dilaluinya dengan
jerih payah yang luar biasa.
Penyebab post-power syndrome
Turner & Helms (Supardi, 2002) menggambarkan
penyebab terjadinya post-power syndrome dalam kasus kehilangan
pekerjaan, yaitu:
- Kehilangan harga diri; hilangnya jabatan menyebabkan hilangnya perasaan atas pengakuan diri.
- Kehilangan fungsi eksekutif; fungsi yang memberikan kebanggaan diri.
- Kehilangan perasaan sebagai orang yang memiliki arti dalam kelompok tertentu.
- Kehilangan orientasi kerja.
- Kehilangan sumber penghasilan terkait dengan jabatan terdahulu.
Biasanya Post-power syndrome banyak
menyerang seseorang yang baru pensiun, terkena PHK, seseorang yang pernah
mengalami kecacatan karena kecelakaan, menjelang tua atau orang yang turun
jabatan, dsb. Hal ini semakin diperparah dengan kondisi mindset individu
yang mengatasnamakan jabatan sebagai sesuatu yang sangat membanggakan pada
dirinya. Semua ini bisa membuat individu pada frustasi dan menggiring pada
gangguan psikologis, fisik serta sosial.
Gejala-gejala individu yang
mengalami post-power syndrome
- Gejala fisik: tampak kuyu, terlihat lebih tua, tubuh lebih lemah dan sakit-sakitan.
- Gejala emosi mudah tersinggunng, pemurung, senang menarik diri dari pergaulan, atau sebaliknya cepat marah untuk hal-hal kecil, tak suka disaingi dan tak suka dibantah.
- Gejala perilaku: pendiam, pemalu, atau justru senang berbicara mengenai kehebatan dirinya di masa lalu, mencela, mengkritik, tak mau kalah, dan menunjukkan kemarahan baik di rumah maupun di tempat umum.
Pada beberapa kasus, post-power syndrome yang
berat diikuti oleh gangguan jiwa seperti tidak bisa berpikir rasional dalam
jangka waktu tertentu, depresi yang berat, atau pada karakter kepribadian introvert.
Langkah pencegahan
Menurut para ahli psikologi, ada beberapa langkah yang
dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya post-power syndrome pada diri
individu, yaitu:
- Langkah preventif dapat dilakukan dengan mengembangkan pola hidup positif. Pengembangan bola hidup yang positif memberikan energi positif pada pemikiran seseorang, sehingga memiliki kecenderungan untuk tidak terpuruk dalam permasalahannya.
- Langkah perseporatif dapat dilakukan dengan membuka diri pada ajakan untuk membuka kesempatan aktualisasi diri. Dengan memiliki banyak pengalaman, seseorang akan memiliki wawasan yang luas dalam berpikir. Sehingga hilangnya pekerjaan tidak menjadi hal yang mematikan semangat hidup seseorang.
- Langkah kuratif dapat dilakukan dengan bergembira menjalani tantangan hidup. Seseorang yang memiliki pandangan positif pada setiap kesulitan akan mencari solusi dalam setiap masalah hidupnya, bukan memikirkan masalah sebagai problematika yang tak ada solusinya.
Penanganan post-power syndrome
Seseorang yang mengalami post-power syndrome
biasanya menganggap bahwa jabatan atau pekerjaannya merupakan hal yang sangat
membanggakan bahkan cenderung menjadikan pekerjaannya sebagai dunianya.
Sehingga hilangnya pekerjaan karena pensiun atau PHK memberikan dampak
psikologis pada mental seseorang. Penanganan yang bisa dilakukan pada kasus
seperti ini adalah dengan memberikan terapi kognitif/cognitive behavioral
therapy. Dengan terapi kognitif, diharapkan seseorang dapat mengubah pola
pikir yang sebelumnya membanggakan prestasi, jabatan, dan pekerjaannya, menjadi
yakin, percaya dan menerima bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Setelah
itu, temukanlah hal-hal baru yang bisa membanggakan atau memberikan
kebermaknaan hidup. Dalam keadaan seperti ini, keluarga juga memiliki pengaruh
pada terlewatinya fase post-power syndrome. Seseorang bisa menerima
kenyataan dan keberadaannya dengan baik akan lebih mampu melewati fase ini
dibandingkan seseorang yang memiliki konflik emosi.
Post-power
syndrome, adalah fenomena yang terjadi di mana orang tinggal dalam
bayang-bayang kebesaran masa lalunya (karier, kecantikan, kecantikan, kecerdasan,
atau apa pun), dan seolah-olah tidak mampu melihat kenyataan hari ini. Seperti
yang terjadi kepada ayah Rudi, ia menderita sindrom pasca-kekuasaan. Dia selalu
ingin mengungkapkan bagaimana ia sangat bangga dengan masa lalunya yang
dilaluinya dengan upaya luar biasa (dia berpikir).
Ada banyak faktor yang menyebabkan post-power syndrome. Pensiun dini dan PHK adalah salah satu faktor ini. Ketika orang-orang yang telah pensiun dini tidak bisa menerima kenyataan bahwa energi tidak digunakan lagi, meskipun dia berpikir bahwa dia masih dapat memberikan kontribusi yang signifikan kepada perusahaan, post-power syndrome akan dengan mudah diserang. Terutama jika usia termasuk usia kurang produktif dan ditolak ketika diterapkan dalam perusahaan lain, post-power syndrome yang menyerangnya akan semakin buruk.
Kejadian traumatik juga merupakan salah satu penyebab sindrom pasca-kekuasaan. Misalnya kecelakaan yang dialami oleh seorang pelari, yang menyebabkan kakinya harus diamputasi. Jika ia tidak dapat menerima hal-hal yang terjadi, ia akan mengalami post-power syndrome. Dan jika Anda terus berlarut-larut, mungkin itu akan menderita gangguan mental lebih parah.
Post-power syndrome hampir selalu dialami, terutama orang tua, dan pensiun dari pekerjaannya. Hanya saja banyak orang yang berhasil melalui fase ini dengan cepat dan dapat menerima kenyataan dengan hati terbuka. Namun dalam kasus-kasus tertentu, di mana seseorang tidak dapat menerima kenyataan yang ada, ditambah dengan tuntutan kehidupan di urgensi, dan dia adalah satu-satunya pilar kehidupan keluarga, risiko post-power syndrome yang berat yang lebih besar.
Beberapa kasus post-power syndrome diikuti oleh gangguan mental yang berat seperti tidak dapat berpikir rasional dalam jangka waktu tertentu, depresi berat, atau orang-orang introfert (tertutup) terjadi psikosomatik (penyakit emosional yang disebabkan oleh beban yang tidak disalurkan) parah.
Penanganan
Jika seorang penderita post-power syndrome dapat menemukan aktualisasi diri yang baru, akan sangat berguna baginya. Misalnya seorang manajer yang terkena PHK, tetapi bisa beraktualisasi diri di bisnis baru dia mulai (misalnya agribisnis), ia akan menghindari risiko post-power syndrome.
Di samping itu, dukungan dari lingkungan terdekat, dalam keluarga ini, dan kematangan emosi seseorang sangat berpengaruh dalam fase pasca-terlewatinya sindrom kekuasaan ini. Seseorang yang dapat menerima kenyataan dan kesejahteraan akan mampu melewati fase ini dibanding dengan seseorang yang memiliki konflik emosi.
Dukungan dan pengertian dari orang-orang tercinta sangat membantu orang. Ketika orang melihat bahwa orang-orang yang cinta untuk mengerti dan tahu tentang situasi, atau kurangnya kemampuan untuk mencari nafkah, ia akan lebih dapat menerima situasi dan lebih mampu berpikir dalam dingin. Ini akan mengembalikan kreativitas dan produktivitas, meskipun tidak sebaik seperti sebelumnya. Akan sangat berbeda hasilnya jika keluarga malah selalu menyenangkan dan menyindirnya, menggerutu, dan bahkan mengolok-oloknya.
Post-power syndrome menyerang siapa saja, laki-laki atau perempuan. Kematangan emosional dan kehangatan keluarga sangat membantu untuk melewati fase ini. Dan salah satu cara untuk mempersiapkan pasca-power syndrome adalah gemar menabung dan hidup sederhana. Karena kalau post-power syndrome menyerang, sementara pasien sudah terbiasa hidup mewah, hasilnya akan lebih parah.
Ada banyak faktor yang menyebabkan post-power syndrome. Pensiun dini dan PHK adalah salah satu faktor ini. Ketika orang-orang yang telah pensiun dini tidak bisa menerima kenyataan bahwa energi tidak digunakan lagi, meskipun dia berpikir bahwa dia masih dapat memberikan kontribusi yang signifikan kepada perusahaan, post-power syndrome akan dengan mudah diserang. Terutama jika usia termasuk usia kurang produktif dan ditolak ketika diterapkan dalam perusahaan lain, post-power syndrome yang menyerangnya akan semakin buruk.
Kejadian traumatik juga merupakan salah satu penyebab sindrom pasca-kekuasaan. Misalnya kecelakaan yang dialami oleh seorang pelari, yang menyebabkan kakinya harus diamputasi. Jika ia tidak dapat menerima hal-hal yang terjadi, ia akan mengalami post-power syndrome. Dan jika Anda terus berlarut-larut, mungkin itu akan menderita gangguan mental lebih parah.
Post-power syndrome hampir selalu dialami, terutama orang tua, dan pensiun dari pekerjaannya. Hanya saja banyak orang yang berhasil melalui fase ini dengan cepat dan dapat menerima kenyataan dengan hati terbuka. Namun dalam kasus-kasus tertentu, di mana seseorang tidak dapat menerima kenyataan yang ada, ditambah dengan tuntutan kehidupan di urgensi, dan dia adalah satu-satunya pilar kehidupan keluarga, risiko post-power syndrome yang berat yang lebih besar.
Beberapa kasus post-power syndrome diikuti oleh gangguan mental yang berat seperti tidak dapat berpikir rasional dalam jangka waktu tertentu, depresi berat, atau orang-orang introfert (tertutup) terjadi psikosomatik (penyakit emosional yang disebabkan oleh beban yang tidak disalurkan) parah.
Penanganan
Jika seorang penderita post-power syndrome dapat menemukan aktualisasi diri yang baru, akan sangat berguna baginya. Misalnya seorang manajer yang terkena PHK, tetapi bisa beraktualisasi diri di bisnis baru dia mulai (misalnya agribisnis), ia akan menghindari risiko post-power syndrome.
Di samping itu, dukungan dari lingkungan terdekat, dalam keluarga ini, dan kematangan emosi seseorang sangat berpengaruh dalam fase pasca-terlewatinya sindrom kekuasaan ini. Seseorang yang dapat menerima kenyataan dan kesejahteraan akan mampu melewati fase ini dibanding dengan seseorang yang memiliki konflik emosi.
Dukungan dan pengertian dari orang-orang tercinta sangat membantu orang. Ketika orang melihat bahwa orang-orang yang cinta untuk mengerti dan tahu tentang situasi, atau kurangnya kemampuan untuk mencari nafkah, ia akan lebih dapat menerima situasi dan lebih mampu berpikir dalam dingin. Ini akan mengembalikan kreativitas dan produktivitas, meskipun tidak sebaik seperti sebelumnya. Akan sangat berbeda hasilnya jika keluarga malah selalu menyenangkan dan menyindirnya, menggerutu, dan bahkan mengolok-oloknya.
Post-power syndrome menyerang siapa saja, laki-laki atau perempuan. Kematangan emosional dan kehangatan keluarga sangat membantu untuk melewati fase ini. Dan salah satu cara untuk mempersiapkan pasca-power syndrome adalah gemar menabung dan hidup sederhana. Karena kalau post-power syndrome menyerang, sementara pasien sudah terbiasa hidup mewah, hasilnya akan lebih parah.
PSIKOLOGI UMUM
1.
PENGERTIAN DAN DEFINISI PSIKOLOGI
Psikologi
berasal dari perkataan Yunani ‘psyche’ yang artinya jiwa, dan ‘logos’ yang
artinya ilmu paengetahuan. Jadi secara etimologi(menurut arti kata) psikologi
artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik maengenai macam-macam
gejalanya’ prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa
Sebagai ilmu
pengetahuan, psikologi juga mempunyai sifat-sifat yanh dimiliki oleh ilmu
pengetahuan pada umumnaya. Karena itu psikologi mempunyai:
- Obyek tertentu
- Metode penyelidikan tertentu
- Sistematik yang teratur sebagai hasil pendekatan terhadap obyeknya.
Secara umum
psikologi diartikan ilimu yang mempelajari tingkah laku manusia. Atau ilmu yang
mempelajari tentang gejal-gejala jiwa manusia
Diantara
pengertian yang dirumuskan oleh para ahli itu antara lain sebagai berikut:
1. Menurut
Dr. Singgih Dirgagunarsa:
Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
2. Plato dan
Aristoteles, berpendapat bahwa:
Psikologi
ialah ilmi pengetahuan yang mempelajari tentang hakiakat jiwa serta prosesnya
sampai akhir
3. John
Broadus Watson,
Memandang
psikologi eksperimental berpendapat bahwa psikologi sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari tingkah laku nampak(lahiriah) daengan menggunakan metode
observasi yang obyektif terhadap rangsang dan jawaban(respons)
4. Withelm
Wundt,
Tokoh
psikologi eksperimental berpendapat bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari penglaman-pangalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti
perasaan pancaindra, fikiran, merasa(feeling) dan kehendak
5. Woodworth
dan marquis
Psikologi
ialah: ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih
dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar
6. Knight
and knight
‘Psychologi
may be defined as the systematic study of experience and behavior human and
anima, normal and abnormal, individual and sosial’
7. Hilgert
‘Psychologi
my bedefined as the science htat studies the behevior of men and other animal’
8. Ruch
‘Psykologi
is sometimes defined as the study of man, but this definition is too broad. The
truth is that psychologi is partly biologi cal science and partly a social
sscience, overlapping these two major areas and relating them each other
Dari hal
diatas dapat disimpulkan bahw pengertiqn psychologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari semua tinhgkah laku dan perbuatan aindividu, dalam mana
individu individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya
2. KEDUDUKAN
PSYCHOLOGI DALAM SISTEMATIKA ILMU PENGETAHUAN
Psychologi
yang mula-mula tergabung dalam filsafat, akhirnya memisahkan sendiri dan
berdiri sendiri sebagai ilmu yang mandiri. Hal ini adalah jasa dari Wilhelm
Wundt Yng mendirikan laboratorium psikologi yang pertama-tama pada tahun 1879
untuk menyelidiki peristiwa-peristiwa kejiwaan secara eksperimental
Dengan
uraian singkat ini dapatlah diuraikan bahwa psikologi sebagai suatu ilmu telah
berdiri sendiri, tidak lagi menjadi bagian dari ilmu-ilmu yang lain
3. RUANG
LINGKUP PSIKOLOGI
Ditijau dari
obyeknya, psykologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu:
- Psychologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia
- Psychologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan, yang umumnya lebih tegas disebut psychologi hewan
Psychologi
umum ialah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau
aktivitas-aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal dan
yang beradab(berkultur)
Psikologi
khusus ialah psokologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kahususan,
dari aktivitas-aktivitas psikis manusia
Psikologi
khusus ini ada bermacam-macam, antara lain:
1. Psikologi
perkembangan,
Yaitu
psykologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai
tua, yang mencakup:
- Psikologi anak(mencakup masa bayi)
- Psikologi puber dan adolesensi(psikologi pemuda)
- Psikologi orang dewasa
- Psikologi oarang tua
2. Psikologi
Sosial
Yaitu psikologi yang khusus membicarakan tntang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial
3. Psikologi Pendidika
Yaitu psikologi yang husus mebguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan muadah diterima, bagaimana cara belajar dan sebagainya
4 .Psikologi kepribadian dan tipologi
yaitu yang husus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe- tipe kepribadian manusia
5. Psikopatologi
Yaitu psikologi yang husus menguraikan keadaan psikis yang tidak normal (abnormal)
6. Psikologi Kriminal
Yaitu psikologi yang husus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas
7. Psikologi Perusahaan
yaitu yang husus berhubunagn dengan sosl-soal perusahaan
4. METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI
Suatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan mutlak adanya, apa lagi kalau ilmu itu berdiri sendiri, ini harus ditandai oleh adanya metode-metode tersendiri untuk menyalidiki terhadap obyeknya, obyek psikologi adalh penghayatan dan perbuatan manusia dalam alam yang komplek dan selalu berubah
Berdasarkan renungan-renungan dan pengalaman-paengalaman maka akan diapatkan metode-metode sebagai berikut:
A. Metode yang bersifat filoifis ada beberapa macam antara lain:
1. Metode intuitip
Metode ini dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidukan atau dengan cara tidak engaja dalam pergaulan sehari-hari
2. Metode kontemplatif
Metode ni dilakukan dengan jalan merenungkan obhek yang akan diketahui dengan mempergunakan kemampuan berpikir kita. Alat utama yang dipergunakan adalah pekiran yang benar-benar sudah dalam keadaan obyektif
3 .Metode filosofis religius
Metde ini digunakan dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat utama untuk meneliti pribadi manusia
B .metode yang bersifat empiris dapat dibagi menjadi:
1. Metode obserfasi
metode obserfasi ialah metode untuk mempelajari kejiwaan dengan sengaja mengamati secara langsung, teliti dan sistematis.
Obserfasi dapat melalui tiga cara:
a. Metode introspeksi
Istilah introspeksi berasal dari bahasa latib: (intro: dalam; dan speaktare: melihat). Jadi pada introspeksi individu mengalami sesuatu dan ia sendiri dapat pula mengamati, mmpelajari apa yang dihayati itu.
b. Metode instropeksi eksperimental
Istilah introspeksi eksperimental ialah suatu metode introspeksi, yang dilaksanakan dengan mengadakan eksperimen-eksperimen secara sengaja dan dalam suasana yang dibuat
c. Metode ekstropeksi
Metode ekstropeksi ialah suaru metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyaliduki atau mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencobq mengambil kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa yang yang ditunjukkkan dari mimik dan pantomimik orang lain
2. Metode pengumpulan bahan
Dengan teknik ini, dimaksudkan suatu penyelidikan yang dilakukan denagan mengolah data-data yang didapat dari kumpulan daftar pertanyaan dan jawaban (angket).
Penyelidik dapat menempuh dengan melalui tiga cara:
a. Metode angket interview
Adalah suatu penyelidukan yang dilaksanakan denagan menggunakan daftr peretanyaan mengenai gejala-gejala kejiwaan yang harus dijawab oleh oarng banyak, sehingga berdasarkan jawaban yang diperolehnya itu, dapat diketahui keadaan jiwa seseorang
b .Metode biografi
Metode ini merupakan likisan atau tulisan perihal khidupan seseorang, baik sewaktu ia masih hidup maupun sesudah ia meninggal
c .Metode pengumpulan bahan
Yaitu suatu metode yang dilaksanakan dengan jalan mengumpulkan bahan-bahan terutama pengumpulan gambar-gambar yang dibuat oleh anak-anak
3.Metode eksperimen(percobaan)
Istilah eksperimen(percobaan) dalam pskologi berarti pengamatan secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja Tujuan eksperimen ialah untuk mengetahui sifat-sifat ymum dari gejala-gejala kejiwaan
4. Metode Klinis
Yang disebut metode klinis ialah, nasihat dan bany=tuan kedokteran, yang diberikan kepada pasien, oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi ialah: kombinasi dari bantuan klinis-medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap para pasien
5. Metode interview
Interview merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan
6. Metode testing
Metode ini merupakan metode penyelidikan dengan mennggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas lain yang telah di setandardisasikan
Yaitu psikologi yang khusus membicarakan tntang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial
3. Psikologi Pendidika
Yaitu psikologi yang husus mebguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan muadah diterima, bagaimana cara belajar dan sebagainya
4 .Psikologi kepribadian dan tipologi
yaitu yang husus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe- tipe kepribadian manusia
5. Psikopatologi
Yaitu psikologi yang husus menguraikan keadaan psikis yang tidak normal (abnormal)
6. Psikologi Kriminal
Yaitu psikologi yang husus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas
7. Psikologi Perusahaan
yaitu yang husus berhubunagn dengan sosl-soal perusahaan
4. METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI
Suatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan mutlak adanya, apa lagi kalau ilmu itu berdiri sendiri, ini harus ditandai oleh adanya metode-metode tersendiri untuk menyalidiki terhadap obyeknya, obyek psikologi adalh penghayatan dan perbuatan manusia dalam alam yang komplek dan selalu berubah
Berdasarkan renungan-renungan dan pengalaman-paengalaman maka akan diapatkan metode-metode sebagai berikut:
A. Metode yang bersifat filoifis ada beberapa macam antara lain:
1. Metode intuitip
Metode ini dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidukan atau dengan cara tidak engaja dalam pergaulan sehari-hari
2. Metode kontemplatif
Metode ni dilakukan dengan jalan merenungkan obhek yang akan diketahui dengan mempergunakan kemampuan berpikir kita. Alat utama yang dipergunakan adalah pekiran yang benar-benar sudah dalam keadaan obyektif
3 .Metode filosofis religius
Metde ini digunakan dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat utama untuk meneliti pribadi manusia
B .metode yang bersifat empiris dapat dibagi menjadi:
1. Metode obserfasi
metode obserfasi ialah metode untuk mempelajari kejiwaan dengan sengaja mengamati secara langsung, teliti dan sistematis.
Obserfasi dapat melalui tiga cara:
a. Metode introspeksi
Istilah introspeksi berasal dari bahasa latib: (intro: dalam; dan speaktare: melihat). Jadi pada introspeksi individu mengalami sesuatu dan ia sendiri dapat pula mengamati, mmpelajari apa yang dihayati itu.
b. Metode instropeksi eksperimental
Istilah introspeksi eksperimental ialah suatu metode introspeksi, yang dilaksanakan dengan mengadakan eksperimen-eksperimen secara sengaja dan dalam suasana yang dibuat
c. Metode ekstropeksi
Metode ekstropeksi ialah suaru metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyaliduki atau mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencobq mengambil kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa yang yang ditunjukkkan dari mimik dan pantomimik orang lain
2. Metode pengumpulan bahan
Dengan teknik ini, dimaksudkan suatu penyelidikan yang dilakukan denagan mengolah data-data yang didapat dari kumpulan daftar pertanyaan dan jawaban (angket).
Penyelidik dapat menempuh dengan melalui tiga cara:
a. Metode angket interview
Adalah suatu penyelidukan yang dilaksanakan denagan menggunakan daftr peretanyaan mengenai gejala-gejala kejiwaan yang harus dijawab oleh oarng banyak, sehingga berdasarkan jawaban yang diperolehnya itu, dapat diketahui keadaan jiwa seseorang
b .Metode biografi
Metode ini merupakan likisan atau tulisan perihal khidupan seseorang, baik sewaktu ia masih hidup maupun sesudah ia meninggal
c .Metode pengumpulan bahan
Yaitu suatu metode yang dilaksanakan dengan jalan mengumpulkan bahan-bahan terutama pengumpulan gambar-gambar yang dibuat oleh anak-anak
3.Metode eksperimen(percobaan)
Istilah eksperimen(percobaan) dalam pskologi berarti pengamatan secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja Tujuan eksperimen ialah untuk mengetahui sifat-sifat ymum dari gejala-gejala kejiwaan
4. Metode Klinis
Yang disebut metode klinis ialah, nasihat dan bany=tuan kedokteran, yang diberikan kepada pasien, oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi ialah: kombinasi dari bantuan klinis-medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap para pasien
5. Metode interview
Interview merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan
6. Metode testing
Metode ini merupakan metode penyelidikan dengan mennggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas lain yang telah di setandardisasikan
5. HUBUNGAN
PSIKOLOGI DENGAN ILMU-ILMU LAIN
A. Hubungan Psikologi dengan Biologi
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan, oleh karena itu baik biologi maupun psikologi sama-sama mebicarakan manusia
B. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi
Sosiologi ialah ilmu pengetahuan tentang hidup manusia dalam hubungan golongan. Menurut Gerungan pertemuan antara psikologi dan sosiologi itulah merupakan daerah dari psikologi sosial
C. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan alam mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi. Ilmu pengetahuan alam menjadi contoh bagi perkembangan ilmu-ilmu lain, termasuk psikologi, khususnya metode ilmu pengetahuan alam mempengaruhi perkembangan metode psikologi
D. Hubungan Psikologi dengan Filsafat
Manusia sebagai makhluk hidup juga merupakan obyek dari filsafat yang antara lain membicarakan soal hakikat kodrat manusia, sekalipun akhirnaya psikologi memisahkan diri dari filsafat tetapi disini hubungannya adalah bersifat timbal balik
E. Hubungan Psikologi dengan Paedagogiek
Paedagogiek sebagai ilmu yang bertujuan untuk memberikan bimbingan hidup manusia sejak dari lahir sampai mati tidak akan sukses, bilamana tidak mendasarkan diri kepada psikologi. Dengan demikian paedagogiek baru bru akan tepat mengenai sasaran, pabila dapat memahami langkah-langkahnya sesuai dengan petunjuk-petunjuk pesikologi
F. Hubungan Psikologi denagan Agama
Agama sejak turunnya kepada Rasul diajarkan kepada manusia denagan dasar-dasar yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi pikologis, didalam agama terdapat ajaran tentang bagaimana agar manusia mau menerima petunjuk tuhannya
6. TUJUAN MEMPELAJARI PSIKOLOGI
Pada garis besarnya orang mempelajari ilmu jiwa adalah untuk menjadikan manusia supaya hidupnya baik, bahagia dan sempurna. Banyak persoalan-persoalan yang dapat dibantu dan diselesaikan oleh ilmu jiwa. Tes dalam psikologi dapat dibedakan atas bermacam-macam jenis:
a. Menurut banyaknya orang yang ditest, test dapat dibeadakan atas:
1. Test perorangan.2. Test kelompok
b. Berdasarkan atas peristiwa-peristiwa kejiwaan yang diselidiki, maka test dapat dibedakan atas:
Test pengamatan
Dari uraian tersebut diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa tujuan dan gunanya mempelajari ilmu jiwa ialah:
A. Hubungan Psikologi dengan Biologi
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan, oleh karena itu baik biologi maupun psikologi sama-sama mebicarakan manusia
B. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi
Sosiologi ialah ilmu pengetahuan tentang hidup manusia dalam hubungan golongan. Menurut Gerungan pertemuan antara psikologi dan sosiologi itulah merupakan daerah dari psikologi sosial
C. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan alam mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi. Ilmu pengetahuan alam menjadi contoh bagi perkembangan ilmu-ilmu lain, termasuk psikologi, khususnya metode ilmu pengetahuan alam mempengaruhi perkembangan metode psikologi
D. Hubungan Psikologi dengan Filsafat
Manusia sebagai makhluk hidup juga merupakan obyek dari filsafat yang antara lain membicarakan soal hakikat kodrat manusia, sekalipun akhirnaya psikologi memisahkan diri dari filsafat tetapi disini hubungannya adalah bersifat timbal balik
E. Hubungan Psikologi dengan Paedagogiek
Paedagogiek sebagai ilmu yang bertujuan untuk memberikan bimbingan hidup manusia sejak dari lahir sampai mati tidak akan sukses, bilamana tidak mendasarkan diri kepada psikologi. Dengan demikian paedagogiek baru bru akan tepat mengenai sasaran, pabila dapat memahami langkah-langkahnya sesuai dengan petunjuk-petunjuk pesikologi
F. Hubungan Psikologi denagan Agama
Agama sejak turunnya kepada Rasul diajarkan kepada manusia denagan dasar-dasar yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi pikologis, didalam agama terdapat ajaran tentang bagaimana agar manusia mau menerima petunjuk tuhannya
6. TUJUAN MEMPELAJARI PSIKOLOGI
Pada garis besarnya orang mempelajari ilmu jiwa adalah untuk menjadikan manusia supaya hidupnya baik, bahagia dan sempurna. Banyak persoalan-persoalan yang dapat dibantu dan diselesaikan oleh ilmu jiwa. Tes dalam psikologi dapat dibedakan atas bermacam-macam jenis:
a. Menurut banyaknya orang yang ditest, test dapat dibeadakan atas:
1. Test perorangan.2. Test kelompok
b. Berdasarkan atas peristiwa-peristiwa kejiwaan yang diselidiki, maka test dapat dibedakan atas:
Test pengamatan
Dari uraian tersebut diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa tujuan dan gunanya mempelajari ilmu jiwa ialah:
- untuk memperoleh faham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku
- untuk mengetahui perbuatan-prbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebaga sarana untuk mengenal tingkah laku manusia atau anak
- untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik
0 komentar:
Posting Komentar